Berawal dari sebuah inspirasi yang saya dapat setelah memimpikan orang2 yang sudah lama tidak saya jumpai...saya mencoba untuk meluapkannya dengan sebuah tulisan.
Adakah yang tau tentang makna sebenarnya dari persahabatan???saya rasa sudah banyak teori tentang hal itu, namun dalam kenyataannya....kita sangat sulit menemukan sahabat sejati, atau bahkan bisa disebut tidak ada.
Dalam bergaul dengan orang2 di lingkungan kita, kita pasti mempunyai seorang/ beberapa orang yang dekat dengan kita.
Mengingat semasa SD dulu, persahabatan dengan teman yaitu dengan teman sebangku, yang kebetulan saudara sendiri. Kemana-mana kami pasti selalu bersama, makan bersama, main bersama, bahkan sampai mandi bersama....hahaha. Memang konyol, tapi itulah masa kanak-kanak, penuh dengan kepolosan dan keriangan, tanpa harus memikirkan adanya beban.
Kemudian, semasa SMP persahabatn yang ada juga dengan teman sebangku dan beberapa diantaranya duduk dekat denganku, serta teman teman di kost. Masa itu, saya mulai belajar mandiri, belajar hidup sendiri tanpa tinggal dengan orang tua, karena bisa dibilang sekolah saya termasuk jauh dari rumah, sekitar 25 km. Bayangkan saja kalau, tiap hari saya harus pulang-pergi rumah dan sekolah, dengan kendaraan umum yang tidak terlalu banyak dan jam 4 pagi sudah mandi dan bersiap pergi ke sekolah.. 3 tahun waktu SMP saya habiskan di lingkungan yang alhamdulillah tidak membuat saya terjerumus ke hal yang tidak wajar.
Semasa SMK tidak banyak berbeda dengan masa SMP, tapi saat itu pendewasaan diri mulai ada. Masih sama dengan masa SMP, saya tinggal di kost lagi. Sahabat saya, adalah teman sebangku saya sekaligus teman 1 kost saya....kemana2 selalu ada dia, bagaikan saudara kembar (kata orang2), padahal bedaaaaa jauh. Di tahun kedua pun, kami menjalani on the job training bersama di salah satu hotel di Semarang. Tinggal 1 kost dan pasti selalu 1 shift saat bekerja. Di tempat itulah, saya benar2 merasakan arti pentingnya teman di lingkungan kita. Belajar dari teman2 yang lebih dewasa, yaitu senior saya...untuk tidak memikirkan diri sendiri dan peduli terhadap orang lain.
Tiga tahun kebersamaan itu dipisahkan oleh suatu momen yang kami tunggu, yaitu kelulusan.
Saat selanjutnya, yaitu masa kuliah....persahabatan terasa berbeda sekali dimana beberapa orang dengan latar belakang dan budaya yang berbeda berkumpul dalam suatu kelas untuk membentuk suatu tim yang solid. Kadang terjadi fluktuasi, kedewasaan muncul, tapi kadang sifat kekanakan itu juga muncul, keegoisan, saling menyalahkan... Tapi, bagaimanapun juga kami adalah suatu keluarga yang telah merasakan susah dan senang bersama...jadi harus berusaha agar kompak dan kekeluargaan itu ada...semoga...
